MALRA | Lintas-Pulau.com : Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Tenggara, Bernardus Rettob, S.Sos, mewakili Bupati Maluku Tenggara menghadiri acara syukuran tahbisan imamat Imam Baru Fray Yohanes Maria Kilmas, OSM, yang berlangsung pada Jumat (8/8/2025) di Gereja St. Antonius Padua Stasi Loon.
Acara penuh sukacita ini dihadiri Ketua dan Wakil Ketua DPRD Malra, Wakil Uskup Wilayah KKCM, pimpinan Ordo Servorum Maria, para imam, biarawan, biarawati, staf ahli bupati, para asisten sekda, pimpinan OPD, Kapolsek Kei Kecil, Raja Fan Kepala Ohoi Loon, Dewan Pastoral Paroki, Dewan Pastoral Stasi Loon, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Rettob membacakan pesan Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, yang mengajak seluruh umat untuk memanjatkan puji syukur kepada Tuhan atas rahmat tahbisan imamat Pastor Fray Yohanes Maria Kilmas, yang dilaksanakan pada 26 Juni 2025 di Denia, Spanyol.
“Atas nama pribadi, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Maluku Tenggara, saya mengucapkan proficiat kepada Imam Baru, kepada orang tua dan kerabat, serta seluruh umat Ohoi Loon,” ujar Rettob.
Ia menegaskan, peristiwa ini membawa sukacita besar bukan hanya bagi keluarga dan Ohoi Nuhu, tetapi juga bagi seluruh umat yang hadir.
“Saya percaya berkat perdana imamat ini akan membawa damai sejahtera bagi kita semua,” tambahnya.
Rettob juga menyampaikan kebanggaan atas pencapaian putra Nuhu Evav yang ditahbiskan di luar negeri, di tanah yang menjadi pusat awal penyebaran iman Katolik ke Indonesia melalui misionaris Santo Fransiskus Xaverius.
“Ini akan menginspirasi banyak kaum muda Katolik,” ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa para imam, biarawan, dan biarawati adalah manusia biasa yang juga memiliki keterbatasan, sehingga umat diharapkan selalu mendoakan mereka dan tidak mudah menghakimi.
“Tangan dan dahi mereka telah diurapi sakramen imamat yang kudus. Orang tua mereka siang dan malam berlutut mendoakan mereka,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Rettob berharap momentum ini menjadi tanda persaudaraan, kedamaian, dan kebersamaan.
“Kita boleh berbeda pandangan, tetapi harus tetap satu dalam persaudaraan dan kasih Tuhan,” tutupnya.