Acara tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Tual, H. Amir Rumra, S.Pi., M.Si., hadirpula staf ahli, Pj. Sekda, asisten Sekda, Forkopimda, pimpinan OPD, Kepala Bulog, Kepala BPS Kota Tual, perwakilan BNI, camat, dan lurah se-Kota Tual.
Dalam sambutannya, Renuat menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang kuliner, tetapi gerakan strategis untuk memperkuat ekonomi daerah.
"Pangan lokal harus menjadi gerakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus membuka akses pasar bagi UMKM," tegasnya.
Sorotan utama festival ini adalah "embal" sebagai pangan tradisional khas Tual yang kini diolah secara modern. Menurut Renuat, embal punya potensi besar untuk menjadi ikon ekonomi daerah.
"Dulu embal diproduksi secara sederhana, sekarang kita dorong jadi produk unggulan yang bisa menembus pasar lebih luas," jelasnya.
Ia juga mengajak masyarakat mengurangi ketergantungan pada beras dari luar daerah, sejalan dengan Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan keanekaragaman pangan berbasis potensi sumber daya lokal.
Pemerintah Kota Tual, kata Renuat, akan terus mendukung UMKM melalui pendampingan, edukasi, dan akses permodalan dari perbankan.
"Semoga pangan lokal menjadi lokomotif unggulan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, baik di tingkat daerah maupun nasional," tutupnya.