![]() |
Laporan : Rhicky Balfid
MALRA | Lintas-Pulau.com : Aksi kemanusiaan digelar serentak di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual oleh sejumlah organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan sebagai bentuk solidaritas terhadap korban bencana banjir yang melanda sejumlah ohoi (desa) di Pulau Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pantauan media ini, kegiatan penggalangan dana dilakukan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Komisariat Uninggrat Tual, yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisariat, Antonius Rion Fernatyanan, bersama sejumlah aktivis muda dari berbagai elemen.
Aksi kemanusiaan ini berlangsung sejak tanggal 4 hingga 5 Juni 2025 di berbagai titik strategis di Langgur dan Kota Tual.
Dalam orasinya, Fernatyanan menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa warga di Pulau Kei Besar. Ia menegaskan bahwa aksi ini murni digerakkan oleh semangat solidaritas tanpa embel-embel kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Ini bukan soal kepentingan siapa-siapa. Ini soal rasa kemanusiaan, rasa satu saudara. Kami bergerak karena filosofi hidup kita, ‘Ain Ni Ain’, yaitu satu dalam satu,” ujarnya.
Filosofi "Ain Ni Ain" menjadi dasar semangat dari penggalangan dana ini. Nilai kesatuan, harmoni, dan tujuan bersama tercermin dari gerakan yang dilakukan.
Menurut Fernatyanan, penggalangan dana ini adalah bentuk nyata dari solidaritas dan rasa empati terhadap sesama masyarakat Kei yang tengah mengalami masa sulit akibat bencana alam.
Ia menambahkan bahwa aksi ini tidak dimaksudkan untuk mengganggu aktivitas masyarakat, melainkan mengajak semua orang terlibat dalam semangat gotong royong.
“Cukup dengan seribu rupiah, itu bisa menyelamatkan satu senyum di kampung yang kini sedang susah. Jangan anggap kecil, karena sekecil apa pun sumbangan itu berarti besar bagi mereka yang terkena musibah,” ucapnya penuh haru.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Paula Rumatora, dalam orasinya menjelaskan bahwa aksi ini merupakan kerja sama lintas organisasi.
Aksi ini melibatkan sejumlah komisariat sejajaran dalam Organisasi Kepemudaan dan Kemasyarakatan (OKP) Tual-Malra, termasuk partisipasi dari Pelaku Seniman Jalanan (PSJ) yang turut menyuarakan kepedulian mereka lewat karya dan aksi nyata di lapangan.
“Sejak dua hari terakhir, kami turun di berbagai titik di Kota Tual dan Maluku Tenggara. Tujuan kami satu: mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk disalurkan kepada saudara-saudara kita yang saat ini tengah mengalami penderitaan akibat banjir di Kei Besar,” tutur Rumatora.
Ia mengajak masyarakat untuk terus mendukung gerakan kemanusiaan ini dengan keterlibatan langsung maupun melalui donasi sukarela.
“Karena hari ini mereka yang diuji, tapi suatu saat nanti bisa jadi kita yang berada di posisi mereka. Mari kita tolong sebelum ditolong. Mari kita bantu sebelum kita butuh bantuan,” ujarnya.
Adapun terpantau Aksi ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Banyak warga terlihat memberikan sumbangan secara sukarela, baik dalam bentuk uang tunai maupun dukungan moral.
Mahasiswa menyatakan akan menyalurkan seluruh hasil penggalangan dana secara transparan dan tepat sasaran kepada para korban di Ohoi-ohoi terdampak.
Sebagai penutup, Rumatora menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Langgur dan Tual yang telah berpartisipasi.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan tidak hanya bicara di ruang kelas, tetapi juga harus hadir langsung dalam setiap denyut kemanusiaan.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membantu mereka?” pungkasnya.