![]() |
Malra, Lintas-Pulau.com : Tak ada hujan tak ada angin, Yeni sapaannya. tidak pernah menyangka setelah hampir 7 tahun bekerja di GOTA Supermarket, yang beralamat di Kelurahan Ohoijang Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara, harus berakhir dengan tidak menyenangkan.
Kepada Lintas-Pulau Minggu (20/11/2022). Yeni bercerita, tanpa alasan yang tidak jelas dirinya dipanggil oleh Manager GOTA Supermarket Edi Miskat, untuk membuat dan menandatangani surat pengunduran diri. Atas tudingan telah bekerja sama dengan Costumer dalam melakukan transaksi.
Dikisahkan Yeni, tudingan atas dirinya itu, bermula ketika ada pembeli seorang Ibu, yakni dengan berbelanja sebuah Celana dan Baju.
Yeni Setelah melakukan transaksi pembelanjaan tersebut. Dirinya mengaku yang saat itu kebetulan sudah selesai menjalankan tugasnya sebagai kasir, langsung turun ke lantai bawah dengan tujuan untuk membeli air mineral karena merasa haus.
Lanjut Yeni, sesampainya di lantai dibawah, secara kebetulan dirinya bertemu dengan Costumer yang tadi membeli baju dan celana, sambil memegang barang belanjaannya tadi, hendak berbelanja lagi di supermarket.
“Saya langsung menyapa Ibu itu, untuk memberitahukan apabila ingin berbelanja di supermarket, sebaiknya dititipkan dulu barang belanjaan tadi di tempat penitipan barang, sehingga Ibu tidak ditegur oleh Petugas nantinya,” kata Yeni.
Menurut Ibu itu, dirinya mengaku tidak mengetahui dimana tempat penitipan barang di GOTA, sehingga dengan niat ingin membantu. Yeni meminta barang tersebut untuk dibawakan ke tempat penitipan barang.
“Setelah menitipkan barang Ibu itu, Saya meminta nomor penitipan barang kepada penjaga. Kemudian langsung dibawakan kepada Ibu tadi, yang sedang menunggu.” jelasnya.
Yeni lebih lanjut, setelah membantu Ibu tersebut, dirinya yang lagi beristirahat didatangi oleh Pak Jum, yang menanyakan tentang barang titipan si Ibu tadi.
“Tadi Saya dengar ada melakukan transaksi barang di atas,” kata Pak Jum.
“Saya tidak melakukan transaksi Pak,” sahut Yeni.
“Maksud Saya, jangan sampai ada penilaian buruk terhadap kamu nantinya,” kata Pak Jum menjelaskan.
“Saya tidak tau Pak,” kata Yeni.
“Terus barang yang tadi di antarkan ke tempat penitipan itu barang milik siapa,” kata Pak Jum.
“Itu milik Costumer Pak,” sahut Yeni lagi.
“Kamu kenal Costumer tadi? Itu Orang mana,” Kata Pak Jum.
“saya tidak kenal, dan tidak tau itu orang mana,” sahut Yeni.
“Itu tadi ada beli apa saja? Apakah ada strok pembelanjaan atau tidak,” kata Pak Jum lagi.
“Tadi itu beli celana dan baju, stroke pembelanjaannya ada Pak di lantai atas,” kata Yeni menjelaskan.
Yeni menjelaskan, setelah dirinya diinterogasi singkat, kemudian untuk membuktikan perkataannya dirinya ditemani Pak Jum langsung menuju ke lantai atas.
Setelah sampai diatas, dirinya kembali diminta oleh Pak Jum, untuk dapat menunjukkan bukti strok tersebut. Kemudian ditunjukkanlah bukti stroke dari pembelian tadi.
“Saya periksa kembali ternyata, untuk baju ada bukti stroke pembelanjaannya, sedangkan celana belum ada stroke. akan tetapi ada kode barkotnya bahkan bukti fisik berupa uang pun ada sehingga saya langsung melakukan transaksi,” tutur Yeni.
“Setelah Pak Jum kembali kebawa, tiba-tiba Saya dipanggil oleh Security untuk menghadap ke Manager,” kata Yeni.
“Saya langsung ditanyakan begini. tau tidak kenapa kamu dipanggil,” kata Yeni menirukan Si Manager.
“Langsung saja saya jawab tidak tau,” sahut Yeni.
“Tadi di atas kamu ada bermasalah apa? Tanya Manager lagi. “Tidak ada Pak,” sahut Yeni lagi.
“Kamu yakin tidak melakukan kesalahan. Ya Pak Saya yakin,” sambung Yeni.
“Coba kamu cerita permasalahan yang tadi dengan Pa Jum,” kata Manager.
Lebih jauh Yeni katakan, tak puas dengan penjelasnya. tanpa berbelas kasih, dirinya dipaksakan lagi untuk harus menulis pernyataan pengunduran diri oleh Si Manager.
“Saya dipaksakan untuk membuat surat pengunduran diri dan menandatanganinya. Dengan menyalin format surat pengunduran diri yang telah mereka siapkan. Akibat dari desakan tersebut dalam keadaan terpaksa harus menuruti saja.” ungkapnya.
“Bahkan yang saya sesali, ada sebuah poin dalam surat tersebut menyebutkan bahwa saya tidak pernah melakukan transaksi. Ini sama sekali bertentangan dengan fakta sebenarnya,” kesal Yeni.
Yeni berharap, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Maluku Tenggara, dapat menelusuri persoalan ketidak adilan yang dihadapi dirinya itu.
“Saya bersama keluarga telah mendatangi Disnakertrans Malra, untuk mendapatkan keadilan atas persoalan ini, semoga saja dapat secepatnya diselesaikan. Saya siap bila harus berproses secara hukum.” tegas Yeni.
Hingga berita ini diterbitkan Manager GOTA Supermarket, belum dapat dikonfirmasi. Padahal sudah beberapa kali Wartawan telah mendatanginya, namun yang bersangkutan selalu tidak dapat ditemui. Dengan alasan sedang sibuk dan sakit.