MALRA | Lintas-Pulau.com : 5 September 2025, Di tengah birunya laut Kei dan hijaunya perbukitan Maluku Tenggara (Malra), terdapat sebuah kisah perjuangan yang jarang terdengar.
Sebuah kisah tentang tangan-tangan yang tak pernah lelah mengukir, tentang dedikasi yang tak sekadar mencipta produk, tetapi merawat warisan "Kei Eboni Ukir."
![]() |
Berdiri sejak tujuh tahun lalu, usaha kecil ini dibangun oleh Jastin Nernere, seorang pengrajin yang menolak menyerah meski jalan yang ia tempuh penuh keterbatasan. Dari sebuah bengkel sederhana, ia melahirkan karya-karya ukiran berbahan kayu eboni kayu berwarna gelap dengan serat kuat nan elegan.
![]() |
Di tangannya, kayu itu menjelma mahakarya yakni dari hiasan bernilai seni hingga replika Perahu Belan, simbol tradisional Suku Kei yang sarat sejarah dan makna keberanian.
![]() |
“Setiap ukiran adalah cerita yang kami jaga agar tidak hilang ditelan zaman,” tutur Jastin, matanya berbinar meski suaranya menyimpan keletihan.
![]() |
Namun, di balik karya-karya yang sarat nilai budaya itu, tersimpan kegelisahan. Usaha ini nyaris berjalan sendiri, dengan dukungan yang masih jauh dari kata cukup. Pemerintah daerah, investor, hingga masyarakat luas seakan belum sepenuhnya melihat potensi besar yang terkandung dalam setiap guratan ukiran tersebut.
![]() |
Kei Eboni Ukir bukan sekadar UMKM, melainkan penjaga warisan budaya Kei. Sayangnya, seperti banyak pengrajin di pelosok negeri, mereka terjebak dalam persoalan klasik yaitu, minimnya akses pasar, terbatasnya dukungan finansial, serta promosi yang belum optimal.
![]() |
Padahal, di era ketika dunia pariwisata berbasis budaya semakin digemari, produk semacam ini memiliki peluang emas. Setiap ukiran bukan hanya sebuah karya, melainkan identitas Maluku Tenggara yang bisa menjadi kebanggaan hingga ke kancah internasional.
![]() |
Inilah saatnya pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat melihat lebih dekat. Kei Eboni Ukir butuh dukungan nyata baik berupa pelatihan, akses permodalan, hingga jembatan menuju pasar nasional dan global. Dukungan yang bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga investasi pada masa depan budaya Kei.
![]() |
“Kami hanya berharap, apa yang kami lakukan bisa dinilai sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar barang. Ini tentang menjaga jati diri Kei untuk anak cucu kami,” tambah Jastin dengan nada penuh harap.
![]() |
Kei Eboni Ukir mengulurkan tangan, menanti kolaborasi, menanti perhatian, dan menanti kesempatan. Sebab di balik setiap pahatan kayu eboni, tersimpan kisah yang layak hidup lebih lama dari sekadar usia manusia kisah tentang keberanian, sejarah, dan cinta terhadap tanah Kei.
![]() |
📞 Kontak:
Jastin Nernere – Pemilik Kei Eboni Ukir
WhatsApp: +62 813-4426-1073