Laporan: Yosua Tahwaiubun
MANOKWARI | Lintas-Pulau.com : Suasana hangat dan penuh sukacita membalut perayaan syukuran wisuda mahasiswa Universitas Papua (UNIPA) dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbantang) Manokwari yang dirangkaikan dengan peringatan Dies Natalis ke-17 Asrama Mahasiswa Jayawijaya.
Acara ini berlangsung meriah di halaman Asrama Jayawijaya, Jalan Tunggu Jepang, Amban, Manokwari, pada Selasa (2/9/2025).
Mengusung tema “Teguh dalam Iman, Bersinergi dalam Ilmu Pengetahuan, dan Bersatu dalam Perjuangan” serta subtema dari Kitab Yakobus 2:17, acara ini menjadi momentum spesial untuk merayakan pencapaian akademik sekaligus mempererat solidaritas antar mahasiswa perantauan asal Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Tampak hadir sejumlah tokoh penting, mulai dari perwakilan akademisi UNIPA dan Polbantang, organisasi kepemudaan Cipayung, Pembina Koordinator Wilayah, Dewan Penasehat Organisasi (DPO), serta para tokoh masyarakat yang turut memberikan dukungan moril dan semangat kepada para mahasiswa.
Salah satu momen paling berkesan adalah pelaksanaan tradisi bakar batu, sebagai simbol syukur sekaligus penghormatan terhadap budaya leluhur masyarakat Pegunungan Tengah.
Suasana keakraban kian terasa ketika para tamu dan mahasiswa bersama-sama menikmati sajian khas dalam suasana kekeluargaan.
Ketua Asrama Jayawijaya, Deki Walilo, mengungkapkan bahwa kesuksesan acara ini merupakan hasil kerja sama seluruh penghuni asrama.
“Asrama adalah rumah kedua kami. Di sinilah kami belajar, saling mendukung, dan membangun mimpi bersama. Kebersamaan inilah yang membuat kami kuat menghadapi tantangan sebagai mahasiswa rantau,” ujarnya.
Senada dengan itu, perwakilan DPO, Gery Hiluka, Amd.Hut, mengingatkan pentingnya menjaga semangat kolektif di lingkungan asrama.
“Selama 17 tahun, Asrama Jayawijaya telah menjadi tempat tumbuh dan berproses. Kebersamaan ini harus dijaga sebagai fondasi untuk menyiapkan generasi yang siap mengabdi bagi tanah Papua,” tegasnya.
Mewakili para wisudawan, Ignasius Kalolik, S.T., lulusan UNIPA, menyampaikan pesan mendalam kepada adik-adik mahasiswa.
“Wisuda bukan akhir, tapi awal dari babak baru. Jangan pernah menyerah pada keterbatasan. Justru dari situ kita tumbuh menjadi pribadi tangguh. Pendidikan adalah kunci perubahan,” ucapnya.
Perlu diketahui acara ini lebih dari sekadar seremoni, acara ini menjadi panggung refleksi dan motivasi bagi para mahasiswa Jayawijaya di tanah rantau. Di balik kesederhanaannya, Asrama Jayawijaya berdiri sebagai pusat pembentukan karakter dan semangat juang generasi muda Papua Pegunungan.